Maret 25, 2009

Rasis Saleh Zionis Bikin Rusuh Di Umm Ul Fahm

Posted in agama, Aksi Teroris, bigot, zionis imperialis, zionis rasis pada 1:50 am oleh kusumahk

 Gambar  Warga Kota Kristen Arab, Nazareth Melempari Zionis pada tahun 2000

         Kelompok saleh rasis Yahudi yang menggunakan ayat2 supremasi yahudi dalam Alkitab membikin ulah di Umm Ul fahm ( daerah Haifa) sebuah perkampungan Arab Muslim dengan mempertanyakan loyalitas warga Arab “Israel” terhadap “negaranya” yaitu Israel. Pendukung partai Kach pimpinan MK Micheal ben Ari ( yang bakal jadi menteri pada kabinet Netanyahu mendatang) ini menyerang warga Arab dan  berteriak -teriak mengecam warga Arab “israel” sebagai penghianat. Lihat betapa imperialis tidak tahu diri. Jelas saja  waraga Arab tidak terima perlakuan penjajah itu, dalam pandangan mereka sudah mengambil tanah paksa, masih disuruh menghormat dan setor muka pada rejim rasis imperialis ini, maka kerusuhan pun pecah , puluhan warga Arab luka ditembak polisi zionis. Bayangkan ketika seperti kita di jaman Belanda disuruh loyal pada Belanda dan terus dijejali pikiran bahwa Diponnegoro teroris, dan ratu Wilhelmina adalah juru selamat kita. Azmi Bishara  tokoh Arab Kristen dari Nazareth mengalami betul bagaimana ia diperlakukan sebagai anjing kurap, meski anggota parlemen hanya karena datang ke Suriah ( musuh Israel) dengan satus kekbalan diplomatiknya dicabut dan diancam kehilangan kewarganegaraan, persis seperti Syekh Yusuf dibuang imperialis   Belanda ke Sailan. Israel harus membuang gagasan ras terpilih, bangsa terpilih, mengubah standar negaranya ke arah kesetaraan dan sebagainya jika ia ingin disebut negara 100% sekuler dan demokratis.

Maret 24, 2009

Film Hey Ram

Posted in agama, Serba Anak Benua India pada 5:51 am oleh kusumahk

                               

             Rani Mokherjee, artis Bengali India dalam film Hey Raam

            Dunia ini dipenuhi oleh kaum bigot, dan celakanya banyak bigot itu bergerak atas nama Tuhan dan sabda suci. Film Hey Raam yang dibintangi artis Bengali India Rani Mokherjee dan Pashtun India Shahrukh Khan adalah salah satu contohnya. Film ini dilarang beredar di India hanya karena kaum garis keras Hindu yang “saleh” melarang film ini karena mengupas tindakan barbar kaum saleh BJP dan Shiv Shena yang memberangus Masjid Babri. Ahmed Shahi Kusuma sendiri menilai bahwa peristiwa tahun 1992 itu sendiri menunjukkan kegagalan kaum saleh fasis itu untuk menata ulang arti ketuhanan ketika Tuhan berwujud semburan api dan kebencian. Masjid itu sebenarnya adalah candi Hindu , yang dihancurkan oleh sultan Moghul yang juga fundamentalis yaitu Aurangzeb ( bandingkan dengan Akbar yang mbah buyut Aurangzeb) yang humanis pluralis. Sesungguhnya menganggap konsepsi kesalehan dengan menghancurkan tempat ibadah yang lain justru menunjukkan ketidakdewaan berteologis, seakan menganggap ada banyak tuhan, yang masing2  agama memiliki Tuhannya masing2,sementara bukankah Tuhan satu jua….

         Taslima Nasreen dan Lajja dengan tepat ketika menjelaskan kegilaan muslim Bangladesh yang tiba2 membunuhi umat Hindu di Bangladesh dan membakar mandir2 Hindu  hanya karena solidaritas agama.  Mengapakah Rani Mokherjee, Rabindranath Tagore, Dhirendranath Datta harus dipisahkan dengan Mohammad Yunus ( pemenang Nobel),NazruL Islami ( penyair Bengali),dan Mujahid Islam Selim ( tokoh CPB) ? apakah agama dengan Tuhan2nya menyukai anyir darah ??? atau bukankah para komunalis macam Maududi,Jinnah, dan LK Advani (BJP) menyembah Tuhan yang lain dari Tuhan yang Gandhi, Maulana Abul kalam Azad, jamaah Khudai Khidmatgar sembah ? Apa kah Allah  nya-Jamaati Khudai Khidmatgar  dan Allah-nya Jamaati Islamnya Maududi beda ? Apakah Dewa Khrisna- nya Gandhi beda dengan Khrisna-nya LK Advani ( BJP) ?

Maret 20, 2009

Anak-Anak Penjajah Rasis Ditarbiyah Untuk Menjadi Rasis

Posted in Aksi Teroris, bigot, zionis imperialis, zionis rasis pada 4:33 am oleh kusumahk

       

jewish-terrorists

   Antonio  Gramsci , tokoh marxis Italia yang terkenal itu dengan tepat menyatakan bahwa pendidikan adalah alat paling canggih dalam melakukan indoktrinasi. Aanak2 kecil zionis ini diajari oleh orang tuanya bahwa yahudi adalah ras pilihan Tuhan ( Ulangan 14:2) atau siapa yang mengutuk Yahudi berarti dilaknat Tuhan ( Kejadian 12:2-3).

       Calon- penerus zionis rasis fasis imperialis ini akan terus diajajari bahwa bangsa arab ras rendah anak keturunan Hagar, budak Abaraham yang terkutuk selamanya, atau ras ham yang gelap ( kejadian 9:25). Anak2 Arab dengan ajaran Islamnya adalah perampok tahta Yakub dan Musa, sementara yang kristen  adalah keturunan Goliath Filistin yang kafir ghoyim.

hebrongraffiti5

Maret 18, 2009

Dhirendranath Datta: Pecinta Kemerdekaan, Anti Sektarian

Posted in agama pada 10:35 am oleh kusumahk

  Beliau adalah satu dari sedikit orang di dunia ini yang tidak silau dengan kemegahan palsu fundamentalisme agama atau pun sektarianisme/komunalisme. Dhirendranath lahir di Comilla (1886) yang merupakan bagian dari kemudian Bengali Timur yang termasuk Pakistan Timur ( Bangladesh) sekarang. Ia dengan keras menentang pemisahan Bengali menjadi 2 Bengali ( Bengali Barat) dan Timur. Barat dengan Kalkuta sebagai ibukota yang mayoritas Hindu, dan Timur muslim dengan ibukota Daka. Ia menentang rencana imperialis Inggris itu dengan rencana pecah belahnya. Ia menentang karena mengapa sebuah bangsa harus dipisah atas dasar  agama  atau ras tertentu ?

        Bagaimanapun ide Dhirendranath adalah hal yang aneh bagi para komunalis. Idenya kalah dengan cita-cita sektarian dan imperialisme Inggris. Dengan cepat Inggris menangkap” orang coklat busuk ini”. Pakistan tercipta,dan Bengalinya merana dengan bara api di Kalkuta. Muslim di Kalkuta dibunuh, sementara Hindu di Khulna dan Jessore diusir. Tidak seperti para intelektual Hindu lainnya yang terpaksa pergi ke Bengali India, ia tetap tegar di Comilla, di sebuah negara yang mendasarkan idenya pada komunalisme Islam ( Pakistan).

       Ia dan para nasionalis Bengali Timur kemudian seperti rekan2 muslimnya seperti Mujiburrahman menuntut bahasa bengali sebagai bahasa nasional juga bagi Pakistan ( ingat saat itu orang Bengali mencapai 55% dari populasi Pakistan). Pakistan (punjab,Sindh dan Pushtun) menumpas gerakan ini yang berujung dengan matinya Dhirendranath pada awal sekali gerakan perjuangan kemerdekaan Bangladesh. Pada tanggal 29 Maret 1971, para pasukan Pakistan dengan cepat memenjarakan Dhirendranath setelah menculiknya dari rumahnya di Comilla. Ia meningal karena penyiksaan yang berlangsung selama 3 hari. Baik muslim atau Hindu Bengali kemudian menjulukinya Syahid !

       Dhirendranath Datta mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengingkari persaudaraan tulus manusia yang tidak bisa  diganti dengan ideologi-ideologi asing terselubung yang absurd dan “superior”, seperti ideologi Pakistan atau Israel dengan zionismenya. Coba bayangkan ,baru sebuah Pakistan saja yang  mendirikan sebuah negara Islam saja telah menciptakan monumen darah pada saudara muslimnya di Bangladesh ( sebanyak 200.000 sampai 3 juta), apakah lagi dengan ide  fasis macam  Hizbut tahrir , yang mendirikan negara atas dasar satu khilafah ?

PKI 1926: Implikasi Tekanan Hidup

Posted in Marxist Abis pada 1:54 am oleh kusumahk

         Salah satu peristiwa sejarah di tanah air kita yang terlupakan oleh generasi saat ini adalah  peristiwa 1926. Rakyat di tanah hindia belanda berani melawan kekuatan Belanda ( yang baik hati mengajarkan dunia bebas). Sesungguhnya mengapa pemberontakan itu terjadi dan siapa di balik pemberontakan itu ?

        Sudah jamak diketahui bahwa organisasi PKI yang melakukan tindakan itu. Pemberontakan yang dimulai dengan sabotase rel kereta api belanda, jaringan telepon, dan penculikan ( pembunuhan terhadap orang Belanda dan kaki tangannya itu) sebenarnya dengan cepat dalam beberapa hari saja sudah disapu bersih pemerintah kolonialis melalui rejim imperialismenya yang keras dengan segenap  cecunguknya. Pemberontakan ini sebenarnya merupakan refleksi dari keputusan Prambanan setahun sebelumnya, melalui orang2 seperti Alimin,Darsono, Musso, dan sebagainya, sementara Tan Malaka mengangap bhwa tindakan itu tergesa – gesa, dan ia tidak setuju, akibatnya Tan Malaka dipecat dari PKI.

         Mengapa massa begitu tersulut amarahnya terhadap pemerintah sehingga mereka berani angkat senjata ? Pertama, bahwa orang2 ini sudah muak dengan sistem imperialisme belanda, yang memerintah bangsa lain dari negeri yang jauh , dengan pongah merasa sebagai ras terpilih. Kedua, tekanan hidup yang berat yang dirasakan anak bumi putra akibat pajak yang berjenis-jenis  ( salah satunya hoofgeld – uang pajak perkepala), belum lagi uang sewa tanah, pajak pertanian, dan sebagainya ( bandingkan sekarang pajak NPWP, PBB, STNK,usaha, odol,air sumur, dsb !). Masyarakat ( muslim umumnya) dengan memandang alam Jawa yang makmur dan tradisi beranak banyak dengan jelas tersiksa imperialis pemerintah ini.

        Para marxis tanah air yang lagi mabuk hiruk pikuk kemenangan revolusi Rusia, jelas saat itu makin yakin dengan ajaran Marxisme ( bandingkan dengan Hizbuttahrir sekarang yang karena Amerika ambruk, dan Soviet ambruk lalu segera mengambil kesimpulan bahwa sistem “Islam” yang tampil). Dan yang perlu digarisbawahi bahwa pemberontakan bukan terjadi di daerah abangan,Bali, atau Kupang, tempat2 yang tidak familier bagi gerakan Islam, justru pemberontakan PKI  1926 terjadi di wilayah santri !

       Sumatra ( barat),Banten, Pesisir Utara Jawa tengah adalah temapt2 revolusi itu terjadi. Para tokoh , pelaku adalah orang2 Islam bahkan beberapa di antaranya adalah ulama ( KH. Achmad Chatib, ketua PKI seksi agama seksi Banten), kaum peranakan Arab  ( Ahmad Bassaif)dan sebagainya, sementara para teoritikusnya dalah para Marxis dari berbagai keturunan, baik itu Eropa, Tionghoa ( Tu Thong Hin, di Banten), Musso, dsbnya. 

        Orang2 Banten ini membawa kain putih dengan tulisan/bendera syahadat yang dilambaikan ( bukan palu arit!) segera menyerang rumah2 tokoh2 antek  Belanda seperti  Mas Mohammad Dahlan, dan wedana R. Partadiningrat serta dibunuhnya Menes seorang Belanda di situ ( wah2 kalo ini dibaca faithfreedom, terorisme nih…). Senjata2 kaum “teroris” ini diperoleh dari Tionghoa2 yang punya toko yang percaya pada perjuangan Tu Thong Hin  ( yang sebagaimana marxisme percayai bahwa semua ras, agama, suku bisa hilang dengan perjuangan kelas). Hal ini menjelaskan bahwa para  “teroris” itu tidak gila dengan menghancurkan toko2 Tionghoa, bahkan mereka memburu R. Partadiningrat yang menghisap sesama kulit coklat yang  menjadi pemungut pajak.

         Ekor dari itu semua jelas, tokoh2  itu dibuang ke Digul, Bassaif kalo tidak salah ( nanti saya cek lagi, muncul lagi dalam pergolakan Banten 1940an menentang Belanda lagi), sementara bekas2 PKI 1926 ini  ( jika panjang umur) nanti muncul lagi dalam peristiwa 3 daerah ( lagi2 daerah santri PKI) yang ditulis oleh Anton Lucas.

      Peristiwa PKI 1926 itu kemudian yang mengilhami Sukarno dengan Nasamarx nya, yang ingin agar semua kekuatan revolusioner Indonesia barsatu melawan penjajahn ( baik bangsa asing maupun bangsa sendiri !). Di Digul tertanam jasad Aliarcham,KH Misbach dan sebagainya, mereka yang menjadi saksi bahwa Islam dan Marxisme tidak selalu identik dengan peristiwa Madiun !

Maret 13, 2009

Montaser Al Zaidi Divonis Tiga Tahun

Posted in Aksi Teroris pada 12:30 am oleh kusumahk

               Montaser Al Zaidi, seorang wartawan Iraq yang melempar sepatu ke arah fasis imperialis George W. Bush oleh pengadilan pendudukan kolonialis dijatuhi hukuman 3 tahun penjara. Sebagaimana dagelan pengadilan terhadap Soekarno pada tahun 1930an di Bandung ( yang melahirkan tulisan Indonesia menggugat), jelas pengadilan ini tidak fair. Pengadilan ini dengan sandiwaranya semula menuntut Montaser 15 tahun penjara, tetapi kemudian divonis 3 tahun penjara, dengan alasan wartawan ini masih muda ( 30 tahun) , masih memiliki kesempatan berbuat baik ( oui….) !!!

        Ini salah satu lelucon liberalisme kapitalisme agung !

Orang yang hanya melempar sepatu diajukan ke pengadilan, sementara sang pelempar bom fosfor putih, dioxin, artileri berat dan sebagainya malah diajukan sebagai salah satu calon pemenang nobel ( Bush,2003 !!!) . President Bushshit ini yang seharusnya diajukan ke pengadilan dengan darah yang ia sandang ke mana- mana. Sebagaimana Hitler yang menganeksasi Cekoslowakia, dan Liga Bangsa- Bangsa mandul, seperti itu juga Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melayani kepntingan Hitler abad ini, yaitu George Bush……

Maret 11, 2009

Taslima Nasreen dan Lajja

Posted in Agama Pembebas, Serba Anak Benua India pada 9:28 am oleh kusumahk

 

                       Seorang ibu Bengali muslim dan banjir

           Saya mendapatkan buku Lajja dari seorang mahasiswa saya, seorang mahasiswa jurusan sastra JepangMenurut  saya buku itu bagus. Sejak lama saya tidak menyukai suatu negara yang didirikan atas dasar agama tertentu ( seperti Israel,Saudi, atau Pakistan) karena bagaimanapun itu justru mengurangi nilai keuniversalan agama atau ideologi itu sendiri. Justru itu kemudian saya menemukan simpati luar biasa terhadap Indonesia dan Bangladesh. Kedua ini adalah sebuah negeri yang berusaha membebaskan dirinya dengan cita-cita membangun demi anak cucunya , meskipun akhirnya sering terengah-engah karena salah urus.

           Di sini mungkin letak pentingnya Taslima Nasreen. Wanita penulis ini sering digambarkan dalam majalah Sabili atau sejenisnya sebagai kaki tangan zionis, dan bahkan oleh wikipedia sendiri dianggap sebagai bekas muslim. Hal ini  bagi Ahmed Shahi Kusuma adalah ironi, apabila hal ini terjadi maka deretan bekas muslim bisa bertambah dengan Fatima Mernissi, Amina Wadud, atau Irshad Manji dan bahkan NawaL El Sadawi ( yang justru mengidolakan Nabi SAW). Para pendukung Jamaati Islam misalnya menuntut hukuman mati terhadap Taslima Nasreen dengan asumsi mengingkari Qur’an. Ngomong apa sih taslima sehingga kaum fasis Islam itu marah terhadapnya ?

       Di buku Lajja rupanya Taslima  menjelaskan bagaimana orang bisa menjadi megalomania gara2 solidaritas yang tak berujung. Gara2 kaum gila Hindu India menghancurkan masjid babri pada tahun 1990an, kaum muslim Bangladesh terbakar solidaritasnya dengan membunuh dan membakar  warga sedarah, sejenis warna kulit, sebahasa, yang berbeda agamayaitu  bangsa Bengali yang Hindu di Bangladesh. Secara detil memang  Taslima menjelaskan tentang peristiwa2 memalukan atas nama Islam itu dalam menindas orang Hindu di Bangladesh, sebangsa mereka yang melawan imperialisme Pakistan islamis pada perang kemerdekaan tahun 1971 yang melakukan genosida ( atas nama Islam) pada bangsa Bengali.

        Taslima pantas kecewa, karena tentu dengan peristiwa2 itu menunjukkan bahwa pada tingkat komunalisme agama begitu mudah menjadi alat pembakar kebencian……

       Kalau kita mengecam zionisme karena rasisme dan imperialismenya, tidakkah kita perlu juga mengecam tindakan keji muslim terhadap umat Hindu di Bangladesh ? Apakah darah seseorang lebih murah karena beda kulit, agama, atau ras tertentu ?

Produk Melamin Dalam Makanan : Mitos dan Realitas

Posted in Anarkisme, Lingkungan dan Pembangunan, Marxist Abis pada 12:48 am oleh kusumahk

                                                 

 Negara kita terus dihebohkan lagi dengan produk yang tidak sehat bagi masyarakat. Setelah beberapa tahun lalu dihebohkan dengan penggunaan formalin (yang digunakan untuk mengawetkan mayat) dan sekarang mungkin terus dipakai  senyampang lemahnya pengawasan aparat yang sibuk menunggu gajian tanggal satu setelah libur panjang, maka masyarakat terkaget-kaget dengan pengunaan melamin dalam produk makanan kita.

        Melamin adalah seuatu senyawa basa organik. Ia merupakan metabolit sejenis pestisida. Melamin dalam industri modern , karne sifatnya yang mudah dibentuk itu, digunakan untuk membuat perkakas dapur, seperti panci dan sebagainya.Nah karena sifatnya yang tampak memadat kenyal itu para pengusaha suka mencampurkan ke dalam produk susu ( baca: anak2, siapa sih yang gak sayang anak ?) sehingga kepadatan itu tampak menimbulkan kesan produk itu berprotein tinggi. Itu semua terjadi karena selama proses pembuatan produk susu mengakibatkan penurunan kandungan protein.Di China sendiri tempak asal penggunaan produk ini 4 anak2 sudah meninggal sementara belasan ribu lainnya harus ngandang di rumah sakit. Sebelum digunakan ke produk susu dan biskuit , pengusaha2 gila itu juga memasukkan melamin ke dalam makanan untuk anjing dan kucing yang berakibat ratusan ekor di antaranya tewas. Kenapa, jelas sebagai bagian dari pestisida yang tidak cocok untuk kita konsumsi, melamin menghancurkan ginjal ( di satu sisi formalin yang digunakan pengusaha kita atau pewarna tekstil juga sama jahatnya). Cina yang masih mengklaim negara komunis kemudian menghukum mati para pelaku kejahatan ini, tanpa debat kusir pengacara model liberal karena jelas ada pemihakan pada korban manusia.

          Celakanya lagi ketika ibu-ibu bingung menentukan produk susu apa yang mengandung melamin, maka bak main judi, sang ibu hanya bisa berdoa mengambil peruntungannya. Ada asumsi kalau produk itu mahal dan terkenal, apalagi impor berarti berkualitas maka akan pasti akan daripada yang produk ecek-ecek. Terbukti kemudian pandangan itu keliru. Produk- produk yang diduga mengandung melamin ternyata justru produk2 yang punya nama. Gejala ini oleh Karl Marx disebut sebagai fetisme komoditas, yaitu suatu pemujaan terhadap sebuah produk bukan karena kualitas akan tetapi karena nama. Di sini terjadi sebuah hiperrealitas tentang merek2 yang seolah menjadi penentu dari kualitas sebuah produk, yang justru menggusur produk2 yang sebenarnya berkualitas tapi kalah modal.

       Yang lucu adalah BPPOM yang pasang badan melindungi produsen2 itu denga alasan peralatan standar WHo ( oui…lihat argummentasi ad hominem yang dipakai), denga pandangan kadar toleransi tertentu. Sedikit atau banyak potas ,atau pestisida tubuh kita tetap membunuh laksana racun tikus di rumah kita, bung !  Marx dengan benar menyebut orang -orang seperti ini sebagai komprador yang melayani kepentingan pemodal. Eh, Marx kamu keliru nanti akan dibuktikan lagi di pengadilan dengan sidang, sidang en sidang…sementara serombongan anak 2 cacat bangsa ini terus akan diprodksi demi fulus pemodal dan birokrat !

Maret 5, 2009

Sutan Syahrir : 100 tahun Kini

Posted in Anarkisme, Marxist Abis pada 3:22 am oleh kusumahk

        Salah satu tokoh pergerakan kebangsaan kita yang kurang dikenal masyarakat luas ini genap berusia 100 tahun jika beliau  masih hidup. Ahmed Shahi Kusuma berpikir bahwa keterkurangan pamor Syahrir bagi bangsa ini jelas karena pengaruh rezim fasis Suharto karena beberapa hal. Pertama, Suharto menyukai mitos kepahlawanan bersenjata ( baca : tentara yang mendirikan republik ini ), maka pemikir dan pemain biola macam Syahrir bukan pahlawan. Kedua, ide- ide Syahrir yang berdasarkan pada Marxisme dan Sosial Demokrat  serta anarkisme itu adalah musuh rezim Suharto yang beraliran kanan fasis, maka setiap ide kiri bahkan semacam Syahrir itu pun harus dibasmi. Ketiga, ide2 Syahrir yang menggoda para intelektual untuk berkerumun dan berdiskusi dengan gaya liberal jelas mengganggu otoritas sang maha fasis Suharto yang cuma kenal seragam dan satu komando.

        Sesungguhnya apa sih warisan si ” Bung Kancil” buat kita?

Ia seorang yang kecil secara fisik tapi besar secara jiwa. Tidak tampan laksana jendral2 atau Soekarno, dan juga tidak pernah menyembunyikan kekagumannya terhadap model baju barat,dan musik barat, tokh Syahrir memiliki pengagum di kalangan Marxis liberal  Indonesia. YB Mangunwijaya, Romo kita yang nyentrik menulis tentang Syahrir dalam jurnal Prisma tentang  mengapa Syahrir  membela Indonesia ( Hindia),” Simpatiku terhadap perjuangan bumiputra ini jelas,karena posisinya yang underdog. Aku berjuang untuk orang2 ini  karena  sejarah bangsa ini yang terlunta-lunta, tertindas, bangsa ini underdog .”

        Jelas dari sini kita lihat, Syahrir adalah anak durjana dari peradaban Mackaulay ( barat). Dididik barat, menikmati makanan, musik,pakaian dan beratus-ratus karya sastra barat di kopernya, Syahrir menyerang balik penjajahan Belanda di tanah air orang miskin ini.Seakan- akan Syahrir berkata,” OK, anda mengajari saya revolusi Prancis, narkisme, Marxisme, Sosial Demokrat, dan demokrasi Yunani, nah sekarang praktekkan apa yang anda ajarkan..!”  Jelaslah imperialis Barat sewot sama si kecil berbaju bule ini. Syahrir dan Hatta dan semua orang Marxis lainnya dibuang ke Digul. Orang semacam Syahrir ini bukan orang yang tahu berterimakasih bagi Belanda yang beradab.

          Di saat para penentang Belanda karena dasar nasionalisme semacam Sukarno, KH Mas Mansyur menerima kedatangan Jepang dan semua institusi BPUPKI serta PPKInya, maka tokoh2 marxis Indonesia,entah itu dari kelompok Syahrir maupun komunis Amir Syarifudin menentang  Jepang fasis. Seakan sudah meramalkan kejahatn fasis Jepang yang sama buruknya dengan imperialisme Belanda, para Marxis Indonesia dengan gigih tetap menentang Jepang. Jepang tidak ragu untuk mengancam hukuman mati bagi pra Marxis anti  penghisapan manusia itu. Beruntung juga jepang segera menyerah, dan Sukarno ada di lembaga jepang sehingga tokoh Marxis lepas dari hukuman mati.

        Di masa revolusi jelas sudah, para Marxis terpecah menjadi marxis internasionalis kolot yang berinduk pada Amir Syarifudin, Setiajit,Muso cs yang berakhir di Madiun, yang menyeruduk semuanya. Pengikut Marxis nasionalis Tan Malaka yaitu Sukarni,Adam Malik,Pandu Kartawiguna dan juga pendukung Syahrir pun diserang. Ide Syahrir yang menyatakan bahwa sosialisme adalah kemakmuran bagi semua orang, bertentangan dengan para marxis ortodoks dalam PKI yang menganggap bahwa sosialisme berarti kemakmuran bagi proletar semata. Akhirnya PSI nya Syahrir digambarkan sebagai para marxis dansa- dansi, berdiskusi berat berjam -jam tanpa solusi praktis ( hanya Stalin yang bisa konkrit dengan Gulagnya atau Israel dengan pembantaian Gazanya), para intelektual yang ber onani dengan pongah sementara rakyat kelaparan. Sebentar bung, kemudian bukankah memang intelektualisme bukan produk instan berpikir tanpa tradisi , yang hanya mengulang bangun bangunan kristal yang rapuh, sehingga ide direduksi menjadi slogan gagah kosong berdarah darah ???? Bukankah tanpa merenung dalam hanya akan menjadi simplifikasi kaum bigot ? Dan itu yang dipahat oleh  Stalin,George Bush, Zionisme, ide Pakistanisme, Kahanisme, dsbnya ? Setidaknya Syahrir sudah mendahului Sartre dalam kekagumannya terhadap Soviet, lalu muak karena Stalin. Syahrir sudah ada sebelum Sartre, Habermas, Rodinson, Tariq Ali,Chomsky mengkritik Marxsme satu khilafah !

        Di sini rupanya peranan Syahrir dan gengnya. Ideologi apapun punya dua sisi, satu bau anyir darah dan satu segar mengalir bagi semua orang. Coba kita hindari cara berpikir dua sisi Suharto yang fasis kolot yang menyamaratakan semua marxis dengan lubang buaya,dan para marxis ortodoks yang menganggap Syahrir dan PSI nya sebagai Marxisme Salon ( dalam bahasa Pramudya yang anti Syahrir)!

Maret 3, 2009

Karl Marx Tentang Relasi Manusia Sebagai Alat Produksi

Posted in Marxist Abis pada 2:08 am oleh kusumahk

       Ide dasar  Karl Marx adalah bahwa sejarah manusia yang deterministik berdasar perjuangan kelas  semata. Meski dalam semua karyanya tidak begitu diperinci tentang apa definis kelas, terdapat benang  merah simpati Marx terhadap mereka yang marjinal. Mereka yang marjinal ini bukan karena mereka tidak memiliki etos kemandirian, justru mengalami pemiskinan dari faktor luar ( kebijakan negara, feodalisme akut sistem masyarakat,imperialisme dll). Dan yang menarik adalah kita pun terjebak dengan katagori yang sama ketika berhubungan dengan individu.

         Bayangkan ketika anda jam 10 pagi datang ke sebuah pusat perbelanjaan,masuklah  ke sebuah toko pakain dan sejenisnya, di situ segera seorang cantik cantik nan rapi menghampiri anda  dan dengan ramah menyapa anda bak raja tampan. Setelah anda beli dan dengan keramahan ia menyampaikan  goodbye dan trimakasih. Jam 17.00, anda mengambil motor anda di parkiran,maka jangan harap anda menemukan senyum si gadis seksi SPG tadi di pelataran parkir. Nah hubungan ini dinamakan oleh Marx sebagai hubungan alat produksi. Kita sulit menemukan senyum ketulusan dari seseorang, entah itu seorang tukang bakso, teller bank, sales Kartu Kredit, seorang customer service lembaga pegadaian, kecuali dalam relasi alat produksi semata.

        Kita hanya akan dinilai dalam kaitan seberapa banyak uang yang anda bawa, seberapa seksi anda merayu konsumen….

        Bahkan tarif ikut pengajian pun diklasifikan kelas kartu VIP atau Gold !